table of content          about         contact

liveusb untuk kepentingan khusus



liveusb pada dasarnya adalah sebuah distribusi linux yang berjalan normal pada saat running dengan boot media sebuah usb flashdisk, biasanya media ini dibuat dengan dd, unetbootin, liveusb creator, imagewriter atau jika menggunakan windows ada tool lili dan rawrite, masing-masing tool tersebut mungkin nggak efektif pada semua distro, jadi untuk membuatnya mungkin perlu membaca dokumentasi distro dan tool yang bersangkutan.

umumnya liveusb akan nggak menyimpan data di boot media, biasanya hanya akan menyimpan data di hardisk atau meskipun disimpan di flashdisk tapi sifatnya di luar distro, belakangan mulai banyak yang mengakali dengan file casper-rw yang akan bersifat sebagai 'partisi dalam sebuah file', maksudnya file ini akan dimount sebagai sebuah partisi dan dapat digunakan untuk kepentingan penyimpanan lokal bagi liveusb yang bersangkutan, ide ini diilhami oleh cara-cara yang dipakai puppy dalam menyimpan konfigurasi dengan pendekatan yang berbeda.

aku beberapa kali pernah menggunakan casper-rw, tapi nggak beruntungnya beberapa kali pula mengalami korup. akhirnya malah aku putuskan membuat distro khusus yang terpasang seperti biasanya di hardisk, hanya saja kali ini menggunakan media usb flashdisk, cara instalasi sama persis dengan instalasi normal, filesystemnya juga sama (aku pilih ext3 karena beberapa alasan), cuma beda di target instalasi sama lokasi grub/lilo, harusnya nggak ada kesulitan kok.

syarat utama agar bisa berjalan normal adalah pada pengaturan file /etc/fstab, jangan pernah menggunakan device id ataupun label sebagai referensi, tapi gunakan uuid (lihat gambar) penyebabnya adalah jika menggunakan device id misalnya /dev/sdb1 pada saat hanya terpasang satu usb device maka pada jika terpasang lebih banyak usb device saat itu flasdisk ini mungkin akan terbaca sebagai id yang berbeda (misalnya terbaca /dev/sdc1 atau /dev/sdd1 atau lainnya), demikian juga jika berdasarkan label (biasanya fedora dan turunannya) mungkin akan terjadi masalah jika ada device lain yang menggunakan label yang sama (misalnya /dev/sda5 dan /dev/sdb1 sama-sama berlabel ubolong) maka kasusnya akan kisruh, proses boot akan terhenti karena nggak dapat menemukan root partition atau justru menemukan lebih dari satu root partition.

untuk mendapatkan uuid bisa menggunakan gunakan perintah blkid atau gunakan tool untuk menangani partisi semacam gparted.

driver khusus jangan diinstall, jika kita pasang driver untuk berjalan baik pada satu set komputer maka ada kemungkinan crash pada komputer lain.

oia agar liveusb juga dapat memanfaatkan swap partition yang mungkin terdapat pada hardisk lokal yang dipakai buat menjalankan liveusb ini tambahkan baris swapon -a pada file /etc/rc.local

sekarang cobalah booting, jika semua sudah oke bisa kita tambahkan aplikasi-aplikasi yang kita inginkan, tapi harus bijak, karena data transfer usb flashdisk jauh lebih lambat dibanding hardisk (bahkan dibanding hardisk ata66 yang tua sekalipun masih jauh lebih lambat, teorinya usb2 speedratenya 12mbps, tapi kenyataannya nggak akan pernah mencapai separonya, sering nggak mencapai 1mbps), aku sendiri memasang desktop normal gnome tanpa compiz (buat apa ?), libreoffice, gimp, inkscape, beberapa browser favorit, banshee (sebenarnya nggak terlalu penting sih, tapi sekali waktu perlu ya), aplikasi-aplikasi untuk kepentingan perbaikan file atau partisi, aplikasi-aplikasi untuk kepentingan jaringan hmmm tahu-tahu flashdik 4gb yang aku pake sudah tinggal tersisa kurang dari 1gb dan harus segera dialokasikan untuk penyimpanan data, mungkin jika ada flashdisk 8 atau 16gb bisa eksplorasi lebih jauh.

sejauh ini liveusb bisa aku pakai dengan baik, sama sekali nggak pernah terjadi masalah meskipun dijalankan pada berbagai komputer dan normalnya sebiji flashdisk bisa digunakan selama 300.000 jam (mtbf).

setiap kali running kita selalu menghadapi desktop yang sama (juga home folder berisi data yang sama), jika dimount pada komputer yang sedang berjalan file-file data yang tersimpan juga dapat dibaca dan diedit secara normal, enak kan ?